Selamat Datang Di

GUS GUN TAPANULI
http://www.gusguntapanuli.blogspot.com
Semoga bermanfaat
Powered By Blogger

Jumat, 24 Desember 2010

Pengertian Neo Sufisme

Gus Gun Tapanuli: Dewasa ini pemikiran para sufi sedang cenderung kepada kajian sekitar Neo Sufisme, kajian yang dewasa ini sedang menghangat, pastinya dimulai pada tahun 2000-2010 di Indonesia, yang sebelumnya kajian ini kurang diresponi di kalangan para sarjanawan Muslim kontemporer. Untuk itu dipandang perlu memetakan pengertian Neo Sufisme ini, agar tidak terjadi kerancuan kajian sekitar Neo Sufisme di kemudian hari. (Gus Gun Tapanuli).

Jika ditinjau dari sudut bahasa, kata Neo Sufisme terdiri dari dua kata, yaitu Neo dan Sufisme. Kata Neo berarti baru atau yang diperbarui, sedangkan sufisme adalah nama umum bagi berbagai aliran sufi dalam Islam.1 Dengan demikian yang dimaksud dengan Neo Sufisme adalah modernisasi tasawuf.

Istilah modernisasi, seperti beberapa kata lainnya, berasal dari bahasa Barat yang telah dipakai dan masuk ke dalam bahasa Indonesia. Awalnya di Barat, modernisasi ini merupakan gerakan yang muncul antara tahun 1650 sampai 1800 M., suatu masa yang terkenal dalam sejarah Eropa sebagai The Age Of Reason atau Enlightenment, yakni masa pemujaan akal.2 Modernisasi Eropa tersebut merupakan sebuah aliran, gerakan atau paham yang berusaha mengubah adat istiadat atau intuisi-intuisi lama dan sebagainya, agar semua itu sesuai dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Ketika istilah modernisasi masuk dan diadopsi ke dalam dunia Islam pada zaman modern ini, oleh para tokoh dan pemikir terkadang istilah tersebut sering dibolak-balik menjadi Islam modern, modernisme Islam, modernitas dalam Islam dan dalam bentuk lainnya. Dalam hal ini, istilah-istilah tersebut sebenarnya mempunyai makna yang sama dan selaras maksudnya dengan modernisasi Islam. Jadi, istilah ini merupakan istilah yang sering diagungkan dan di dengungkan oleh para pemikir Islam untuk memperbarui realitas-realitas yang terjadi pada masyarakat Islam sekarang. www.gusguntapanuli.blogspot.com.

Referensi:
  1. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 779 dan 1097.
  2. Harun Nasution, Islam Rasional, Cet. 5, (Bandung: Mizan, 1998), h. 181.

Minggu, 30 Mei 2010

Al-Qur'an


Gus Gun Tapanuli: "Al-Qur'an merupakan kitab pedoman hidup, begitu dijadikan sebagai pedoman hidup, maka hiduplah jiwa keimanan kepada Allah. Al-Qur'an merupakan kitab pegangan hidup, begitu dijadikan sebagai pegangan dalam hidup, maka hiduplah ketaqwaan dalam dada kepada Allah. Al-Qur'an merupakan pandangan hidup, setiap kali dijadikan pandangan hidup maka hiduplah jiwa untuk selalu bertawakkal kepada Allah tanpa mati akal dalam hidup. Al-Qur'an merupakan bacaan hidup, setiap kali dibaca isinya bergetar iman di hati para pembacanya sehingga menguatkan keimanannya bahwa Tidak ada Tuhan lain selain Allah saja di jagat Allah ini. Al-Qur'an merupakan sandaran hidup, setiap kajian hidup bersandarkan pada Al-Qur'an maka kajian itu jadi hidup menyinari setiap pengkajinya sepanjang hayat di kandung jasat. Al-Qur'an merupakan tabungan hidup, setiap kali dibaca, disimak, dikembangkan dan diamalkan akan menambah nilai plus bagi hati dan fikiran, perlahan bagai menabung ilmu dan akan bermanfaat tatkala kelak diperlukan, juga bernilai pahala penambah catatan amal tatkala hayat berpisah dengan jasat menghadap Zat Yang Maha Hidup. Al-Qur'an merupakan keindahan hidup, setiap kali dibaca dalam hati bercahayalah hati, setiap kali difikiri becahayalah fikri, setiap kali diterapkan dalam rumah tangga maka jadilah baiti jannati, setiap kali diamalkan di kantor maka terhindar dari korupsi, setiap kali dibaca akan tidur-tiduri maka insya Allah terjauh dari ditiduri syaithoni, setiap kali dibaca pada tempat-tempat istana iblisi maka insya Allah para bani syaithoni al-bubari wal kaburi, tatkala bibaca dalam kondisi hati dizholimi maka insya Allah terhindarilah hati dari niat mendendami, tatkala dibaca tengah malam usai tahajjudi maka insya Allah hati wal fikiran jadi damai. Damailah wahai qolbi wal fikri, damailah wahai anak-anak negri, damailah wahai bani rakus perompak Palestini, damailah wahai para jahudiyani para perompak minyak Arab Saudi, damailah wahai bani kafiri penggerogot negri Iraqi, enyahlah wahai para pendengki dan jangan pernah jadi terorisi nan buat risih hati negri ni, tetapi jadilah insan-insan tercerahi di bumi ilahi." www.gusguntapanuli.blogspot.com

Rabu, 12 Mei 2010

Kata Pengantar


Puji Syukur ke hadirat Allah, Zat yang Maha segala dalam segala yang telah memberikan secercah cahaya, sehingga titisan ilmuNya bermanfaat untuk semua. Tidak lupa ucapan sholawat beriringan salam teruntuk Muhammad Rasulullah, sebagai panutan akhir zaman untuk mencapai puncak kebahagiaan di dunia wal akhirat. Amma bakdu:

Tidak ada niat riya dalam ilmu, namun menebar kasih merupakan keharusan bagi setiap muslim yang ingin meraih maqam mulia, karena kalau bukan mulia tentulah dajjal namanya. Insya Allah ke depan situs ini akan kita isi dengan berbagai artikel bermanfaat bagi semua, semoga bermanfaatlah hendaknya untuk menambah solidaritas kemanusiaan di jagat Allah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, lebih seiring kurang, jika ada kekurang sempurnaan kiranya dimaafkan. Akhirul qalami.

Wassalamu 'Alaikum Wr, Wb.
d t o
Gus Gun Tapanuli