Selamat Datang Di

GUS GUN TAPANULI
http://www.gusguntapanuli.blogspot.com
Semoga bermanfaat
Powered By Blogger

Senin, 06 Juni 2011

Manusia Ular

Gus Gun Tapanuli: "Jasadnya manusia, tetapi otak, hati dan perbuatannya seperti ular, maka orang itu disebut sebagai manusia ular."

Jika Mr. Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet, karena posilnya mirip dengan monyet, maka mungkinkah manusia juga ada yang berasal dari ular? jawabnya adalah mungkin ada, mungkin belum ada atau mungkin juga tidak ada. Karena masih bersifat hipotesa belaka dan perlu riset untuk membuktikannya.

Namun jika dilihat dari pola rasa, fikir dan tingkah orang-orang di sekitar kita, ternyata ada kemiripan dengan komunitas ular. Itu sebabnya kadang kala teman-teman kita sering berkata: "awas, hati-hati berteman dengan orang itu, karena dia manusia ular." Awalnya saya heran, kenapa orang itu disebut manusia ular? Apakah karena dia memiliki ilmu ular? atau dia itu siluman ular? seribu satu tanda tanya muncul di dalam hati.

Namun setelah penulis meneliti, ternyata karena orang itu suka membenci, iri, dengki, hasad, hasud, pendendam dan jahat seperti ular. Kadang orang itu jarang bicara, tetapi sekali bicara berbisa seperti ular. Tetapi kadang-kadang juga orang itu banyak bicara, tetapi mirip ular kepala dua, ke sana ya dan ke sini juga iya, semua maunya dan semau-maunya. Begitulah penilaian masyarakat sekitar kita terhadap eksistensi manusia ular.

Ular memiliki sifat pembenci, iri, dengki, sombong, pemarah dan dendam. Ular juga suka mengambil sesuatu yang bukan haknya, tanpa harus mempertimbangkan halal atau haramnya, manfaat atau mudaratnya, untung atau ruginya. Tatkala ular menemukan makanan, ia tidak mengunyah makanannya, tetapi langsung menelannya. Namun ular tidak suka menelan batu, kerikil, aspal, semen, pasir dan uang.

Coba lihat manusia ular di sekitar kita, mereka suka nelan batu tatkala batu yang datang, nelan pasir tatkala pasir datang, nelan kerikil jika kerikil yang datang, nelan aspal jika diperlukan, nelan semen jika dibutuhkan dan nelan uang karena sangat menjadi kebutuhan, bahkan karena sudah jadi kebiasaan hingga apapun yang datang ditelan, dengan jalan korupsi, kolusi, manipulasi dan monopoli, sehingga derajat kemanusiaannya lebih jahat dari raja ular berbisa.

Semoga kita terhindar dari hal sedemikian dan dapat menghindari manusia-manusia ular yang gentayangan di sekitar kita, jika kita tidak mampu mengubahnya ke habitat kemanusiaannya.
Wallahu A'lam Bissawwab. www.gusguntapanuli.blogspot.com