Selamat Datang Di

GUS GUN TAPANULI
http://www.gusguntapanuli.blogspot.com
Semoga bermanfaat
Powered By Blogger

Kamis, 26 Mei 2011

Manusia Berasal Dari Air

Gus Gun Tapanuli: "Asal kejadian manusia dari air, namun tidak sedikit manusia menyadari hakikat air, sehingga manusia lupa pada karakternya." Untuk itu mari kita riset hakikat air, lalu kita temukan karakter kita pada hakikat air itu.

Pengertian Air
Air adalah zat cair yang berasal dari asap, dengannya tumbuh subur segala jenis kehidupan di bumi.

Macam-Macam Air
1. Air tawar
2. Air laut
3. Air hujan
4. Air sumur
5. Air danau
6. Air kolam
7. Air sungai
8. Air pohon
9. Air akar
10. Air pahit
11. Air manis
12. Air asin
13. Air payau
14. Air Asam
15. Air mata
16. Air liur
17. Air hidung
18. Air telinga
19. Air lendir
20. Air keringat
21. Air seni (air kencing)
22. Air Keras
23. Air kotor
24. Air suci
25. Air Mani
26. Dll, dsb, dst.

Masalahnya adalah anda tercipta dari air apa? Maka itulah karakter anda sebagai manusia penduduk bumi Allah ini.

Jika anda tercipta dari air tawar, jiwa anda lebih cenderung enjoy (santai), tenang, tentram, damai, toleran, simpatik, disayang, disuka, dicinta dan tidak membenci, suka merendah dan hanya dalam keadaan dipaksa mau ke atas. Lihatlah air tawar, lebih suka mengalir ke bawah, tidak suka ke atas kecuali dija ditarik pakai sanyo, membersihkan, menenangkan, menenteramkan, mendamaikan, mensejahterakan, mamakmurkan, walau kadang-kadang jika kebanyakan orang lain bisa jadi rematikan. Namun jika anda disakiti, anda bisa mengamuk seperti banjir bandang, menghanyutkan apa yang ada disekitar anda. Begitulah karakter air tawar yang sering kita perhatikan.

Jika anda tercipta dari air laut, maka wajarlah jika anda berkarakter seperti air laut: asin, sifatnya mau ke atas saja, bergelombang, bergejolak, tidak sepi dari badai topan, keras seperti batu karang di lautan, darah cenderung membiru, teguh pendirian bagai karang, suka menghempas seperti air laut di tepi pantai, kadang-kadang suka mengombang ambing bagai air laut mengombang ambingkan ikan-ikan yang ada di dalam lautan, mudah tersinggung sehingga suka menenggelamkan bagai sunami memakan korban jutaan jiwa, namun anda tidak suka dikotori karena karakter anda pembersih dan membersihkan.

Tetapi diantara sekian banyak karakter air, yang terbaik adalah karakter air mani. Bagaimana karakter air mani? Nanti kita lanjutkan ya? Ane sholat jum'at dulu ya? Semoga bermanfaat. Huwehehehee

Sabtu, 21 Mei 2011

Keanehan Hidup

Gus Gun Tapanuli Berwejang: Hidup ini aneh, kalau bukan aneh bukanlah hidup. Dikala bayi lahir ke muka bumi, penuh cucuran air mata, jeritan tangis menyeruak keheningan, di kala itu juga orang sekitar tersenyum dan tertawa. Dikala mayit tersenyum menghadap sang khalik, orang sekitarnya malah menangis sembari menitiskan air mata, air hidung dan air liur. Inilah realiti di alam sini.

Dikala iblis tercipta, semua yang ada tersenyum gembira, menyambut sang api yang akan membiaskan cahaya di sekitarnya. Namun tatkala Malaikat tercipta, Iblis malah merasa terhina. Bahkan tatkala Adam tercipta, iblis tersisih dari surga. Inilah realita di alam sana.

Dikala kemungkaran datang, kebajikan menyambutnya dengan tenang, namun tatkala kebajikan yang datang malah kemungkaran merasa stress terguncang goyang.

Lihatlah di jalan sana, tiada jalan yang lurus, ada kalanya belok ke kanan, ada kalanya belok ke kiri, ada kalanya naik ke atas dan ada kalanya turun ke bawah, ada pula yang berlika-liku tak menentu, namun selalu terarah dan berujung, ada yang mengarah ke jurang dan ada pula yang menuju ke puncak yang terjal. Tatakala jalan itu diluruskan, malah mengarah ke jurang dan ke gunung.

Budaya di zaman Adam hingga Isa Putra Maryam berbusana setengah telanjang, sejak Muhammad saw diutus menjadi Rasul terakhir budaya berbusaya telah menutup aurat, namun anehnya tatkala di abad modern ini orang-orang memakai budaya busana mirip budaya adam hingga Isa dengan ciri khas setengah telanjang malah dianggap modern dan tatkala orang-orang di abad modern ini memakai budaya dan busana syariat Muhammad malah dianggap kuno bin klasik. Aneh.

Sang bunda dengan susah payah memproduksi janin, mengandung 9 bulan 10 hari, melahirkan antara hidup dan mati, membesarkan anaknya dengan penuh pengorbanan. Namun tatkala sang anak telah dewasa dan sukses, malah sang bunda menjadi budak di rumah anaknya sendiri. Aneh.

Dulunya dia sang murid, proses waktu membuat sang murid melejit 10 langkah dari gurunya, sehingga tingkat pendidikan sang murid lebih tinggi dari sang gurunya, lalu oleh tuntutan zaman sang guru harus melanjutkan pendidikannya kearah yang lebih tinggi, situasi berbalik yang tadinya sang murid kini menjadi guru bagi sang gurunya, menjadi pemimpin bagi gurunya, menjadi atasan bagi gurunya, menjadi pengatur bagi gurunya, dsb. Aneh.

Dulunya gunung itu aku lihat rimbun, sedap dipandang mata, nikmat untuk tempat bernaung dari terik matahari yang panas menyengat. Kini gunung itu terlihat mati, mulus dan gersang, nyamukpun serasa enggan hinggap, telah bertahun-tahun rumputpun nyaris enggan tumbuh, bukan ditanami, malah diruntuhi dan tanahnya dijuali, tatkala gempa bumi malah menimpuk kaum dhu'afa'i, mengkuburi. Aneh. Kok tidak ditanami? Hingga kini tiada ditemukan jawaban yang pasti.

Dulu tanah ini subur, memakmuri orang-orang sekitarnya. Kini penuh lumpur, membanjiri rumah-rumah penduduk di sekitarnya, hingga kini belum ada solusi yang pasti, namun rakyat malah membingungi, pemimpin hanya menonton di depan layar kaca tanpa berfikir mau diapa? tetapi malah tersenyum dan tertawa huwahahahaa. Aneh tapi nyata.

Dulu guru di hormati, disanjungi, disegani dan dicontohi. Tetapi kini guru malah dibenci, tidak disukai, disindiri, disingkiri, dicurigai dan bahkan ada pula yang dikejar-kejari oleh muridnya sendiri, hingga masuk jeruji besi dan mati. Aneh.

Inilah realita hidup, aneh, kalau tak aneh memang tak hidup namanya. http://www.gusguntapanuli.blogspot.com