Selamat Datang Di

GUS GUN TAPANULI
http://www.gusguntapanuli.blogspot.com
Semoga bermanfaat
Powered By Blogger

Rabu, 22 Februari 2012

Muraqabah Fil Qur'an
Oleh: Gus Gus Tapanuli

Allah berfirman:

"Allah adalah Zat yang melihatmu ketika engkau berdiri dan melihat pula gerakanmu di antara orang-orang yang sujud". Q.s. 26. Asy-Syu'ara, a. 218-219.

"Allah senantiasa bersama kalian, di mana pun kalian berada". Q.s. 57. Al-Hadid, a. 4.

"Sesungguhnya bagi Allah, tidak ada satu pun yang tersembunyi, baik yang berada di bumi, maupun yang berada di langit". Q.s. 3. Ali Imran, a. 5.

"Allah mengetahui pandangan mata yang berkhianat dan mengetahui apa yang disembunyikan oleh hati". Q.s. 40. Al-Mukmin, a. 19.

"Sesungguhnya Tuhan mu senantiasa benar-benar mengawasi". Q.s. 89. Al-Fajr, a. 14.


Senin, 06 Juni 2011

Manusia Ular

Gus Gun Tapanuli: "Jasadnya manusia, tetapi otak, hati dan perbuatannya seperti ular, maka orang itu disebut sebagai manusia ular."

Jika Mr. Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet, karena posilnya mirip dengan monyet, maka mungkinkah manusia juga ada yang berasal dari ular? jawabnya adalah mungkin ada, mungkin belum ada atau mungkin juga tidak ada. Karena masih bersifat hipotesa belaka dan perlu riset untuk membuktikannya.

Namun jika dilihat dari pola rasa, fikir dan tingkah orang-orang di sekitar kita, ternyata ada kemiripan dengan komunitas ular. Itu sebabnya kadang kala teman-teman kita sering berkata: "awas, hati-hati berteman dengan orang itu, karena dia manusia ular." Awalnya saya heran, kenapa orang itu disebut manusia ular? Apakah karena dia memiliki ilmu ular? atau dia itu siluman ular? seribu satu tanda tanya muncul di dalam hati.

Namun setelah penulis meneliti, ternyata karena orang itu suka membenci, iri, dengki, hasad, hasud, pendendam dan jahat seperti ular. Kadang orang itu jarang bicara, tetapi sekali bicara berbisa seperti ular. Tetapi kadang-kadang juga orang itu banyak bicara, tetapi mirip ular kepala dua, ke sana ya dan ke sini juga iya, semua maunya dan semau-maunya. Begitulah penilaian masyarakat sekitar kita terhadap eksistensi manusia ular.

Ular memiliki sifat pembenci, iri, dengki, sombong, pemarah dan dendam. Ular juga suka mengambil sesuatu yang bukan haknya, tanpa harus mempertimbangkan halal atau haramnya, manfaat atau mudaratnya, untung atau ruginya. Tatkala ular menemukan makanan, ia tidak mengunyah makanannya, tetapi langsung menelannya. Namun ular tidak suka menelan batu, kerikil, aspal, semen, pasir dan uang.

Coba lihat manusia ular di sekitar kita, mereka suka nelan batu tatkala batu yang datang, nelan pasir tatkala pasir datang, nelan kerikil jika kerikil yang datang, nelan aspal jika diperlukan, nelan semen jika dibutuhkan dan nelan uang karena sangat menjadi kebutuhan, bahkan karena sudah jadi kebiasaan hingga apapun yang datang ditelan, dengan jalan korupsi, kolusi, manipulasi dan monopoli, sehingga derajat kemanusiaannya lebih jahat dari raja ular berbisa.

Semoga kita terhindar dari hal sedemikian dan dapat menghindari manusia-manusia ular yang gentayangan di sekitar kita, jika kita tidak mampu mengubahnya ke habitat kemanusiaannya.
Wallahu A'lam Bissawwab. www.gusguntapanuli.blogspot.com

Kamis, 26 Mei 2011

Manusia Berasal Dari Air

Gus Gun Tapanuli: "Asal kejadian manusia dari air, namun tidak sedikit manusia menyadari hakikat air, sehingga manusia lupa pada karakternya." Untuk itu mari kita riset hakikat air, lalu kita temukan karakter kita pada hakikat air itu.

Pengertian Air
Air adalah zat cair yang berasal dari asap, dengannya tumbuh subur segala jenis kehidupan di bumi.

Macam-Macam Air
1. Air tawar
2. Air laut
3. Air hujan
4. Air sumur
5. Air danau
6. Air kolam
7. Air sungai
8. Air pohon
9. Air akar
10. Air pahit
11. Air manis
12. Air asin
13. Air payau
14. Air Asam
15. Air mata
16. Air liur
17. Air hidung
18. Air telinga
19. Air lendir
20. Air keringat
21. Air seni (air kencing)
22. Air Keras
23. Air kotor
24. Air suci
25. Air Mani
26. Dll, dsb, dst.

Masalahnya adalah anda tercipta dari air apa? Maka itulah karakter anda sebagai manusia penduduk bumi Allah ini.

Jika anda tercipta dari air tawar, jiwa anda lebih cenderung enjoy (santai), tenang, tentram, damai, toleran, simpatik, disayang, disuka, dicinta dan tidak membenci, suka merendah dan hanya dalam keadaan dipaksa mau ke atas. Lihatlah air tawar, lebih suka mengalir ke bawah, tidak suka ke atas kecuali dija ditarik pakai sanyo, membersihkan, menenangkan, menenteramkan, mendamaikan, mensejahterakan, mamakmurkan, walau kadang-kadang jika kebanyakan orang lain bisa jadi rematikan. Namun jika anda disakiti, anda bisa mengamuk seperti banjir bandang, menghanyutkan apa yang ada disekitar anda. Begitulah karakter air tawar yang sering kita perhatikan.

Jika anda tercipta dari air laut, maka wajarlah jika anda berkarakter seperti air laut: asin, sifatnya mau ke atas saja, bergelombang, bergejolak, tidak sepi dari badai topan, keras seperti batu karang di lautan, darah cenderung membiru, teguh pendirian bagai karang, suka menghempas seperti air laut di tepi pantai, kadang-kadang suka mengombang ambing bagai air laut mengombang ambingkan ikan-ikan yang ada di dalam lautan, mudah tersinggung sehingga suka menenggelamkan bagai sunami memakan korban jutaan jiwa, namun anda tidak suka dikotori karena karakter anda pembersih dan membersihkan.

Tetapi diantara sekian banyak karakter air, yang terbaik adalah karakter air mani. Bagaimana karakter air mani? Nanti kita lanjutkan ya? Ane sholat jum'at dulu ya? Semoga bermanfaat. Huwehehehee

Sabtu, 21 Mei 2011

Keanehan Hidup

Gus Gun Tapanuli Berwejang: Hidup ini aneh, kalau bukan aneh bukanlah hidup. Dikala bayi lahir ke muka bumi, penuh cucuran air mata, jeritan tangis menyeruak keheningan, di kala itu juga orang sekitar tersenyum dan tertawa. Dikala mayit tersenyum menghadap sang khalik, orang sekitarnya malah menangis sembari menitiskan air mata, air hidung dan air liur. Inilah realiti di alam sini.

Dikala iblis tercipta, semua yang ada tersenyum gembira, menyambut sang api yang akan membiaskan cahaya di sekitarnya. Namun tatkala Malaikat tercipta, Iblis malah merasa terhina. Bahkan tatkala Adam tercipta, iblis tersisih dari surga. Inilah realita di alam sana.

Dikala kemungkaran datang, kebajikan menyambutnya dengan tenang, namun tatkala kebajikan yang datang malah kemungkaran merasa stress terguncang goyang.

Lihatlah di jalan sana, tiada jalan yang lurus, ada kalanya belok ke kanan, ada kalanya belok ke kiri, ada kalanya naik ke atas dan ada kalanya turun ke bawah, ada pula yang berlika-liku tak menentu, namun selalu terarah dan berujung, ada yang mengarah ke jurang dan ada pula yang menuju ke puncak yang terjal. Tatakala jalan itu diluruskan, malah mengarah ke jurang dan ke gunung.

Budaya di zaman Adam hingga Isa Putra Maryam berbusana setengah telanjang, sejak Muhammad saw diutus menjadi Rasul terakhir budaya berbusaya telah menutup aurat, namun anehnya tatkala di abad modern ini orang-orang memakai budaya busana mirip budaya adam hingga Isa dengan ciri khas setengah telanjang malah dianggap modern dan tatkala orang-orang di abad modern ini memakai budaya dan busana syariat Muhammad malah dianggap kuno bin klasik. Aneh.

Sang bunda dengan susah payah memproduksi janin, mengandung 9 bulan 10 hari, melahirkan antara hidup dan mati, membesarkan anaknya dengan penuh pengorbanan. Namun tatkala sang anak telah dewasa dan sukses, malah sang bunda menjadi budak di rumah anaknya sendiri. Aneh.

Dulunya dia sang murid, proses waktu membuat sang murid melejit 10 langkah dari gurunya, sehingga tingkat pendidikan sang murid lebih tinggi dari sang gurunya, lalu oleh tuntutan zaman sang guru harus melanjutkan pendidikannya kearah yang lebih tinggi, situasi berbalik yang tadinya sang murid kini menjadi guru bagi sang gurunya, menjadi pemimpin bagi gurunya, menjadi atasan bagi gurunya, menjadi pengatur bagi gurunya, dsb. Aneh.

Dulunya gunung itu aku lihat rimbun, sedap dipandang mata, nikmat untuk tempat bernaung dari terik matahari yang panas menyengat. Kini gunung itu terlihat mati, mulus dan gersang, nyamukpun serasa enggan hinggap, telah bertahun-tahun rumputpun nyaris enggan tumbuh, bukan ditanami, malah diruntuhi dan tanahnya dijuali, tatkala gempa bumi malah menimpuk kaum dhu'afa'i, mengkuburi. Aneh. Kok tidak ditanami? Hingga kini tiada ditemukan jawaban yang pasti.

Dulu tanah ini subur, memakmuri orang-orang sekitarnya. Kini penuh lumpur, membanjiri rumah-rumah penduduk di sekitarnya, hingga kini belum ada solusi yang pasti, namun rakyat malah membingungi, pemimpin hanya menonton di depan layar kaca tanpa berfikir mau diapa? tetapi malah tersenyum dan tertawa huwahahahaa. Aneh tapi nyata.

Dulu guru di hormati, disanjungi, disegani dan dicontohi. Tetapi kini guru malah dibenci, tidak disukai, disindiri, disingkiri, dicurigai dan bahkan ada pula yang dikejar-kejari oleh muridnya sendiri, hingga masuk jeruji besi dan mati. Aneh.

Inilah realita hidup, aneh, kalau tak aneh memang tak hidup namanya. http://www.gusguntapanuli.blogspot.com

Jumat, 24 Desember 2010

Pengertian Neo Sufisme

Gus Gun Tapanuli: Dewasa ini pemikiran para sufi sedang cenderung kepada kajian sekitar Neo Sufisme, kajian yang dewasa ini sedang menghangat, pastinya dimulai pada tahun 2000-2010 di Indonesia, yang sebelumnya kajian ini kurang diresponi di kalangan para sarjanawan Muslim kontemporer. Untuk itu dipandang perlu memetakan pengertian Neo Sufisme ini, agar tidak terjadi kerancuan kajian sekitar Neo Sufisme di kemudian hari. (Gus Gun Tapanuli).

Jika ditinjau dari sudut bahasa, kata Neo Sufisme terdiri dari dua kata, yaitu Neo dan Sufisme. Kata Neo berarti baru atau yang diperbarui, sedangkan sufisme adalah nama umum bagi berbagai aliran sufi dalam Islam.1 Dengan demikian yang dimaksud dengan Neo Sufisme adalah modernisasi tasawuf.

Istilah modernisasi, seperti beberapa kata lainnya, berasal dari bahasa Barat yang telah dipakai dan masuk ke dalam bahasa Indonesia. Awalnya di Barat, modernisasi ini merupakan gerakan yang muncul antara tahun 1650 sampai 1800 M., suatu masa yang terkenal dalam sejarah Eropa sebagai The Age Of Reason atau Enlightenment, yakni masa pemujaan akal.2 Modernisasi Eropa tersebut merupakan sebuah aliran, gerakan atau paham yang berusaha mengubah adat istiadat atau intuisi-intuisi lama dan sebagainya, agar semua itu sesuai dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Ketika istilah modernisasi masuk dan diadopsi ke dalam dunia Islam pada zaman modern ini, oleh para tokoh dan pemikir terkadang istilah tersebut sering dibolak-balik menjadi Islam modern, modernisme Islam, modernitas dalam Islam dan dalam bentuk lainnya. Dalam hal ini, istilah-istilah tersebut sebenarnya mempunyai makna yang sama dan selaras maksudnya dengan modernisasi Islam. Jadi, istilah ini merupakan istilah yang sering diagungkan dan di dengungkan oleh para pemikir Islam untuk memperbarui realitas-realitas yang terjadi pada masyarakat Islam sekarang. www.gusguntapanuli.blogspot.com.

Referensi:
  1. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 779 dan 1097.
  2. Harun Nasution, Islam Rasional, Cet. 5, (Bandung: Mizan, 1998), h. 181.

Minggu, 30 Mei 2010

Al-Qur'an


Gus Gun Tapanuli: "Al-Qur'an merupakan kitab pedoman hidup, begitu dijadikan sebagai pedoman hidup, maka hiduplah jiwa keimanan kepada Allah. Al-Qur'an merupakan kitab pegangan hidup, begitu dijadikan sebagai pegangan dalam hidup, maka hiduplah ketaqwaan dalam dada kepada Allah. Al-Qur'an merupakan pandangan hidup, setiap kali dijadikan pandangan hidup maka hiduplah jiwa untuk selalu bertawakkal kepada Allah tanpa mati akal dalam hidup. Al-Qur'an merupakan bacaan hidup, setiap kali dibaca isinya bergetar iman di hati para pembacanya sehingga menguatkan keimanannya bahwa Tidak ada Tuhan lain selain Allah saja di jagat Allah ini. Al-Qur'an merupakan sandaran hidup, setiap kajian hidup bersandarkan pada Al-Qur'an maka kajian itu jadi hidup menyinari setiap pengkajinya sepanjang hayat di kandung jasat. Al-Qur'an merupakan tabungan hidup, setiap kali dibaca, disimak, dikembangkan dan diamalkan akan menambah nilai plus bagi hati dan fikiran, perlahan bagai menabung ilmu dan akan bermanfaat tatkala kelak diperlukan, juga bernilai pahala penambah catatan amal tatkala hayat berpisah dengan jasat menghadap Zat Yang Maha Hidup. Al-Qur'an merupakan keindahan hidup, setiap kali dibaca dalam hati bercahayalah hati, setiap kali difikiri becahayalah fikri, setiap kali diterapkan dalam rumah tangga maka jadilah baiti jannati, setiap kali diamalkan di kantor maka terhindar dari korupsi, setiap kali dibaca akan tidur-tiduri maka insya Allah terjauh dari ditiduri syaithoni, setiap kali dibaca pada tempat-tempat istana iblisi maka insya Allah para bani syaithoni al-bubari wal kaburi, tatkala bibaca dalam kondisi hati dizholimi maka insya Allah terhindarilah hati dari niat mendendami, tatkala dibaca tengah malam usai tahajjudi maka insya Allah hati wal fikiran jadi damai. Damailah wahai qolbi wal fikri, damailah wahai anak-anak negri, damailah wahai bani rakus perompak Palestini, damailah wahai para jahudiyani para perompak minyak Arab Saudi, damailah wahai bani kafiri penggerogot negri Iraqi, enyahlah wahai para pendengki dan jangan pernah jadi terorisi nan buat risih hati negri ni, tetapi jadilah insan-insan tercerahi di bumi ilahi." www.gusguntapanuli.blogspot.com

Rabu, 12 Mei 2010

Kata Pengantar


Puji Syukur ke hadirat Allah, Zat yang Maha segala dalam segala yang telah memberikan secercah cahaya, sehingga titisan ilmuNya bermanfaat untuk semua. Tidak lupa ucapan sholawat beriringan salam teruntuk Muhammad Rasulullah, sebagai panutan akhir zaman untuk mencapai puncak kebahagiaan di dunia wal akhirat. Amma bakdu:

Tidak ada niat riya dalam ilmu, namun menebar kasih merupakan keharusan bagi setiap muslim yang ingin meraih maqam mulia, karena kalau bukan mulia tentulah dajjal namanya. Insya Allah ke depan situs ini akan kita isi dengan berbagai artikel bermanfaat bagi semua, semoga bermanfaatlah hendaknya untuk menambah solidaritas kemanusiaan di jagat Allah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, lebih seiring kurang, jika ada kekurang sempurnaan kiranya dimaafkan. Akhirul qalami.

Wassalamu 'Alaikum Wr, Wb.
d t o
Gus Gun Tapanuli